Gambaran/Deskripsi Kegiatan

Info lingkungan tetangga cluster rt/rw 02/03.
Kronologis:
Pada Hari Senin, 6 April 2020 kami membahas kekhawatiran salah satu tetangga kami yang menyampaikan kekhawatirannya karena tetangga sebelah rumahnya lebih dari 1 minggu menutup diri. Akhirnya kami berembug untuk menghubungi Ketua RT dimana kami tinggal.
Setelah ketua RT datang, kami sampaikan kekhawatiran terhadap satu keluarga yang telah menutup diri lebih dari satu minggu dengan maksud jika memang sakit warga akan membantu di rumah sakitkan untuk pengobatan dan jika kasus corona untuk proses penanganan yang lebih serius.
Ketua RT akhirnya mencoba berdialog dengan keluarga yang telah menutup diri. Dialog dilakukan dari luar pagar rumah sementara pemilik rumah ada di beranda / teras rumah dengan posisi pagar masih di gembok.
Kami tidak mengikuti pembicaraan karena untuk menjaga keamanan dan mempercayakan sepenuhnya kepada Ketua RT. Kurang lebih 3/4 jam ketua RT kembali berkumpul dengan kami dan menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya adalah proses ISOLASI MANDIRI karena Sang Suami sudah di ISOLASI di Rumah sakit namun belum memperoleh khabar apakah positive corona atau belum. Kami menjadi tercengang, kaget, kagum, sekaligus juga menyalahkan. mengapa tidak berbicara dengan tetangga sekitar ketika harus mengisolasi diri secara mandiri (Istri dan Anak) namun bangga akan kesadaran untuk melindungi tetangga sekitar dengan cara mengisolasi diri dan anaknya.
Sabtu, 11 April 2020 sekitar jam 17:00-an dapat Info WA dari salah satu anggota group yang menyatakan hasil swap positif COVID-19. Setelah itu jalan ditutup/portal penuh.
Hari ini minggu 12 April 2020 kami mengadakan pertemuan warga cluster secara langsung (tatap muka) dengan mengindahkan jarak. Keputusan pertemuan, pertama menutup gerbang, kedua menyediakan air bersih dan sabun untuk cuci tangan setelah keluar masuk cluster, penyediaan hand sanitizer, serta himbauan untuk tidak sering keluar masuk cluster jika tidak teralalu penting.
Ada yang menarik dari pertemuan hari ini semoga menjadi inspirasi :"Yang paling berbahaya dari corona adalah penyakit SOSIAL. seperti hilangnya kepedulian karena kita mementingkan keselamatan diri dan keluarga. Kami tetap berharap, bahwa PSBB, sosial distancing, atau apalah namanya bukan media untuk membentuk keegoan diri atau kelompok akan tetapi media yang paling baik sebagai wujud kecintan kita kepada sesama melalui perlindungan diri dan keluarga. Kepedulian harus tetap ditumbuhkan kebersamaan harus tetap terjalin dan toleransi terhadaop sesama harus terus ditumbuhkan. Kita buka jaket-jaket kepentingan yang telah mengantarkan pada kemajuan dan tujuan. Saat ini setiap diri sedang diukur dan diuji seberapa tinggi kualitas kita sebagai manusia bukan hanya sebagai wujud manusia."
Salam. Semoga kita diberi kekuatan untuk menghadapi ujian yang bukan sekedar ujian.